Pages

Sabtu, 19 November 2011

Posisi Pemain Basket


Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika SelatanEropa SelatanLithuania, dan juga di Indonesia.

Point Guard
Point guard adalah salah satu posisi standar dalam permainan bola basket. Biasanya, pemain yang mengisi posisi ini memiliki tubuh yang paling pendek di dalam tim. Kemampuan seorang point guard akan lebih banyak diukur berdasarkan jumlah assist (umpan yang menghasilkan poin) daripada jumlah angka yang dapat dibuat. Tugas utama seorang point guard adalah mengatur serangan tim dengan mengontrol bola dan mengoperkannya ke pemain yang tepat di saat yang tepat untuk mencetak skor.
Ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang point guard, yaitu kemampuan memimpin, berkomunikasi, membaca situasi pertandingan, menghadapi tekanan sistem pertahanan penuh (full court press), dan mengontrol permainan. Secara teknik, point guard biasanya memiliki memiliki kecepatan tinggi, mengolah dan mengoper bola dengan baik, serta dapat menembak dari jarak jauh.
Dalam keadaan bertahan, point guard berperan sebagai lapisan pertahanan pertama yang biasanya menjaga lawan yang menjadi pemegang bola pertama. Selain itu, pemain pada posisi ini juga diharapkan banyak mencuri bola dari lawan saat berada dalam pertahanan. Beberapa point guard yang terkenal di dunia adalah Bob CousyEarvin "Magic" JohnsonJohn StocktonSteve Nash, dan Jason Kidd.

Shooting Guard
Shooting guard (disebut juga off-guard atau two-guard) adalah salah satu posisi standar dalam permainan bola basket. Pemain yang mengisi posisi ini biasanya merupakan penembak terbaik di dalam tim. Shooting guard diharapkan memiliki kemampuan bola yang baik karena mereka dapat bertugas membantu dan menggantikan point guard saat sedang menyerang ke ring lawan. Umumnya, shooting guard merupakan penembak yang baik dari garis perimeter (daerah sekitar batas garis tiga angka). Beberapa pemain NBA ternama yang mengisi posisi ini adalah Michael JordanKobe BryantReggie MillerDwyane Wade,Allen Iverson, dan Chynthia Cooper.
Pemain yang ditugaskan dalam posisi shooting guard biasanya berpostur lebih tinggi daripada point guard, namun lebih pendek daripada pemain forward dan center. Tinggi seorang shooting guard, umumnya berkisar antara 1.91 meter hingga 2.01 meter. Beberapa tim menjadikan shooting guard berperan sekaligus sebagai pembawa bola sehingga pemain dalam posisi ini disebut sebagai combo guard. Seorang shooting guard harus mampu menembak dari berbagai posisi di dalam lapangan dan memiliki gerakan yang kreatif sehingga sulit dijaga dalam pertandingan.

Small Forward
Small forward adalah salah satu posisi dalam permainan bola basket yang membutuhkan pemain dengan berbagai variasi kemampuan. Tinggi badan seorang small forward berkisar antara 6.4-6.8 kaki untuk pemain pria dan 5.11-6.3 kaki untuk pemain wanita. Biasanya, small forward diisi dengan pemain yang memiliki kemampuan satu-lawan-satu (one-on-one) terbaik di tim. Posisi ini harus bermain agresif dan kuat, mampu membawa (dribble) bola dengan lincah, dan mencetak skor dengan baik. Dalam mencetak skor, small forward biasanya mahir dalam menembak dari luar garis tiga angka (perimeter) maupun dari bagian dalam ring dengan berbagai variasi permainan. Seorang small forward akan menolong dan mengambil peran point guard yang berada dalam tekanan pertahanan lawan.
Dalam keadaan bertahan, small forward harus mampu menjaga lawan yang bermain pada posisi 2 atau 3, baik lawannya memiliki postur tubuh lebih tinggi atau lebih pendek. Selain membutuhkan stamina yang kuat dan kecepatan yang tinggi, bermain sebagai small forward juga dituntut melakukan rebound, terutama saat berada dalam posisi bertahan. Beberapa small forward terbaik NBA yang adalah Julius ErvingLarry BirdVince Carter, dan Grant Hill.

Power Forward
Power forward (strong forward atau big forward) adalah posisi dalam permainan bola basket yang diisi oleh salah satu pemain berpostur tinggi dan kuat. Salah satu tugas utama power forward adalah menangkap bola yang memantul dari ring (rebound) baik dalam keadaan bertahan maupun menyerang. Dibandingkan dengan small forward, posisi ini akan banyak bergerak di dekat (bawah) ring untuk menembak dari jarak dekat atau memaksa lawan membuat pelanggaran (foul) atas dirinya. Pemain yang menempati posisi ini sering kali berganti peran dengan pemain tengah (center). Dulunya, memang tidak banyak perbedaan antara power forward dan center, namun seiring perkembangan olahraga basket, power forward bermain dan bergerak lebih jauh dari bawah ring.
Di kompetisi NBA, seorang power forward umumnya memiliki tinggi 6.7 - 7 kaki dan berat 240-260 pon. Dalam posisi bertahan, power forward akan menghalangi lawan yang sedang menjaga center sehingga center dapat mencetak skor dengan leluasa. Beberapa power forward NBA yang dikenal luas di dunia adalah Bob PettitElvin HayesKarl MaloneDennis RodmanTim Duncan, dan Kevin Garnett.

Center
Pemain tengah (bahasa Inggriscenter big man) dalam permainan basket adalah pemain dengan tubuh terbesar atau tertinggi di tim yang mengambil posisi di area garis tembakan bebas (free-throw line). Salah satu kemampuan utama yang harus dimiliki seorang pemain tengah adalah memanfaatkan punggungnya untuk menghalangi lawan dan menangkap bola pantul yang tidak masuk ke ring (rebound). Kelebihan dari seorang pemain tengah yang berpostur tinggi adalah menyulitkan lawan dalam mencetak skor dari dekat ring.
Pemain tengah akan banyak melakukan tembakan dari daerah dekat ring dan hal ini biasanya menghasilkan banyak pelanggaran dari lawan yang mencoba menghalangi. Oleh karena itu, pemain tengah sering mendapat kesempatan melakukan lemparan bebas. Suatu tim yang baik harus mengatur permainan supaya bola basket dapat dioper ke pemain tengah. Hal ini dikarena, tembakan yang berasal dari jarak dekat memiliki persentase keberhasilan yang cukup tinggi dibandingkan tembakan dari luar jarak 10 kaki. Selain mencetak skor, kemampuan lain yang harus dikuasai oleh pemain tengah adalah melakukan blok atau menghalangi tembakan lawan (blocked-shot). Beberapa pemain tengah yang terkenal dalam sejarah NBA adalah Wilt ChamberlainKareem Abdul-JabbarBill Russell, dan Alonzo Mourning.










Kamis, 17 November 2011

ANTENA

A.   DEFINISI
Antena digunakan pada komunikasi radio sebagai pelepas energi elektromagnetik ke ruang bebas dan sebagai penerima energi elektromagnetik dari ruang bebas.
Definisi antena sbb :
§  Sebuah divais metal (kawat) untuk meradiasikan atau menerima gelombang radio. (Webster’s Dictionary).
§  Sebuah alat untuk meradiasikan atau menerima gelombang radio.
[IEEE standard definitions of Terms for Antennas (IEEE Transactions on Antennas and Propagation. Vols. AP-17, No 3, May 1969 dan AP-22, No 1, Jan 1974)]
§  Sebuah struktur transisi antara ruang bebas dan sebuah divais terbimbing
§  Transformator antara gelombang terbimbing dengan gelombang bebas atau sebaliknya.


B.   MACAM-MACAM ANTENA
Bentuk dan dimensi antena bermacam-macam, yang dapat dikelompokkan sbb :
a.    Antena kawat, merupakan jenis antena yang paling populer karena sering dilihat sehari-hari – pada kendaraan mobil, gedung, kapal-kapal, pesawat terbang, spacecraft, telepon, TV, dll. 
Bentuk antena kawat bermacam-macam  : linier (dipole, monopole, whip/pecut), loop (sirkular, rektangular, segitiga, elips), dan helix. 

b.    Antena apertur, merupakan jenis antena yang banyak digunakan pada frekuensi tinggi. Biasanya terdapat pada aircraft dan spacecraft karena kemudahannya dalam pemasangannya. 

c.     Antena susunan, merupakan susunan beberapa antena sejenis sedemikian sehingga karakteristik radiasi yang diinginkan dapat diperoleh. 

d.    Antena reflektor, merupakan antena yang cocok digunakan untuk eksplorasi angkasa luar karena gain yang besar sebanding dengan dimensinya. Bentuk reflektor dapat berupa bidang datar, sudut, dan parabola. 

e.    Antena lens. Lensa digunakan terutama untuk mengkolimasi energi elektromagnetik agar tidak tersebar ke arah yang tidak diinginkan. Antena lensa diklasifikasikan berdasarkan bahan konstruksi, atau berdasarkan bentuk geometris.

C.   DAERAH ANTENA
Ruang di sekeliling antena biasanya dibagi dalam 3 daerah:












§  Daerah medan dekat reaktif (daerah antena)
Merupakan daerah dimana medan reaktif sangat dominan. Radius daerah ini adalah:

§  Daerah medan dekat radiasi (daerah Freshnel)
Didefinisikan sebagai daerah medan antena antara medan-dekat reaktif dan daerah medan jauh dimana medan radiasi dominan dan distribusi medan bergantung pada jarak dari antena. Radius daerah Freshnel:

§  Daerah medan jauh (daerah Fraunhofer)
Merupakan daerah medan antena dimana distribusi medan tidak lagi bergantung pada jarak dari antena. Di daerah ini, komponen medan transversal dan distribusi angular tidak bergantung pada jarak radial dimana pengukuran dibuat. Pola radiasi diperoleh dari pengukuran yang dilakukan di daerah ini.

D.   KONSEP SUMBER TITIK

Konsep sumber titik berguna untuk lebih memudahkan perhitungan mengenai daya terima, pada medan jauh / tempat yang jauh. Antena dianggap sebagai sumber titik karena dimensinya adalah jauh lebih kecil dari jarak antara Antenna pengirim dengan titik observasi.

Syarat Antenna sebagai sumber titik :
§  Mempunyai medan jauh transversal.
§  Medan magnet tegak lurus medan listrik.
§  Rapat daya P yang menembus bidang bola observasi mengarah radial keluar semuanya.
§  Dengan ekstrapolasi, semua rapat dayanya berasal dari volume yang sangat kecil atau titik O, tidak bergantung pada dimensi fisiknya.
Definisi sumber titik,
§  Sumber titik adalah titik potong semua rapat daya di tempat jauh
§  Untuk mengetahui distribusi medan/daya di tempat jauh, maka dilakukan pengukuran pada pada jarak R konstan
§  Sumber titik berlaku untuk medan jauh
Pengukuran,
§  Pengukuran medan dan rapat daya, pengukuran pada bola dengan R konstan, dengan titik pusat bola observasi berimpit pada “sumber titik “, dapat dilakukan pada satu titik ukur, tetapi antenanya yang diputar satu lingkaran penuh.
§  Untuk polarisasi eliptik, perlu diukur komponennya (amplitudo dan fasa).
§  Pengukuran fasa perlu M berimpit O, untuk menghindari beda fasa relatif.



Selasa, 15 November 2011

KOMSAT



Sistem Komunikasi Satelit
Pengertian Satelit
        Satelit pada awalnya merupakan sebuah ungkapan yang mewakili semua obyek yang mengitari bumi. Planet bumi yang kita tempati sekarang ini mempunyai obyek-obyek yang mengitari dirinya. Diantara obyek-obyek tersebut adalah bulan, meteor dan benda angkasa lainya. Masing-masing planet mempunyai jumlah satelit (bulan) yang berbeda-beda, contoh : bumi hanya satu, venus minimal ada 4, merkurius ada 8 dll. Planet bumi itu sendiri merupakan satelit bagi benda angkasa yang lebih besar, matahari contohnya, karena bumi mengelilingi matarahari. Ingat bahwa selain berputar pada porosnya ( rotasi yang memakan waktu 24 jam) bumi juga berevolusi yang memakan waktu 365 ¼ hari. Gambar di bawah ini akan memperjelas uraian di atas:
Gambar Konfigurasi Bumi, Satelit dan Matahari


 Keterangan:
  • Lingkaran kuning    : Matahari
  • Lingkaran hijau        : Planet Bumi sebagai satelit matahari
  • Lingkaran abu2        : Bulan sebagai satelit bumi
Hubungan Satelit dengan Sistem Komunikasi
Sistem Telekomunikasi yang berkembang pasca PD II masih menggunakan sistem komunikasi hamburan troposfier sebagai media transmisi untuk menghubungkan dua daerah yang terpisah cukup jauh. Perkembangan selanjutnya ditemukan teknologi gelombang mikro yang memungkinkan transmisi dilakukan secara terestrial (tidak melalui atmosfer ). Selanjutnya serat optis menjadi teknologi yang diharapkan dapat menjawab solusi untuk menyatukan dunia dalam satu sistem Telekomunikasi. Pertanyaan yang mendasar adalah : Efektifkah kedua sistem transmisi di atas untuk menyatukan seluruh dunia dalam sebuah sistem telekomunikasi ?  THINK    GLOBALLY
      Gagasan tentang komunikasi satelit pertama kali dicetuskan Arthur C Clark, seorang penulis fiksi ilmiah dari Inggris, yang terkenal dalam tulisannya yang berjudul “EXTRA TERRESTRIAL RELAY” pada tahun 1945. Dia berpendapat bahwa dengan menempatkan satelit pada orbit equator dengan ketinggian sedemikian rupa sehingga satelit mempunyai waktu periodik 24 jam, maka posisi satelit akan selalu tetap terhadap setiap titik di permukaan bumi, sehingga satelit demikian disebut Satelit Sinkron atau disebut pula “GEOSTATIONARY SATTELITE”.

            Lebih jauh dikembangkan dalam khayalan Arthur C Clarke bahwa satelit tersebut dapat dipergunakan sebagai repeater (pengulang) untuk keperluan komunikasi, yaitu dengan menggunakan tiga buah satelit dengan orbit seperti diatas tetapi terpisah 120 derajat maka komunikasi antara dua tempat dari hampir seluruh dunia dapat dilakukan, hanya sebagian kecil dari bumi yaitu daerah kutub utara dan selatan yang tidak tercakup oleh sistem demikian.

Gambar Ilustrasi Khayalan Arthur C Clarke

MILESTONE SATELIT SYSTEM

  • 1945 Arthur C. Clarke Article: "Extra-Terrestrial Relays"
  • 1955 John R. Pierce Article: "Orbital Radio Relays"
  • 1956 First Trans-Atlantic Telephone Cable: TAT-1
  • 1957 Sputnik: Russia launches the first earth satellite.
  • 1960 1st Successful DELTA Launch Vehicle
  • 1960 AT&T applies to FCC for experimental satellite communications license
  • 1961 Formal start of TELSTAR, RELAY, and SYNCOM Programs
  • 1962 TELSTAR and RELAY launched
  • 1962 Communications Satellite Act (U.S.)
  • 1963 SYNCOM launched
  • 1964 INTELSAT formed
  • 1965 COMSAT's EARLY BIRD: 1st commercial communications satellite
  • 1969 INTELSAT-III series provides global coverage
  • 1972 ANIK: 1st Domestic Communications Satellite (Canada)
  • 1974 WESTAR: 1st U.S. Domestic Communications Satellite
  • 1975 INTELSAT-IVA: 1st use of dual-polarization
  • 1975 RCA SATCOM: 1st operational body-stabilized comm. satellite
  • 1976 MARISAT: 1st mobile communications satellite
  • 1976 PALAPA: 3rd country (Indonesia) to launch domestic comm. satellite
  • 1979 INMARSAT formed.
  • 1988 TAT-8: 1st Fiber-Optic Trans-Atlantic telephone cable 

Tabel Satelit TELKOM yang sudah dan akan diluncurkan

Parameter Umum Sistem Komunikasi Satelit
Dalam menjalankan sistem komunikasi dalam sebuah komunikasi satelit ada dua elemen dasar yang ikut berperan di dalamnya mereka adalah Stasion Bumi ( Ground Segment ) dan Satelit ( Space Segment ). Stasion Bumi akan mengirimkan sinyal informasi ke arah satelit dengan menggunakan frekuensi yang dinamakan Frekuensi Up Link dan sebaliknya satelit sebagai repeater tunggal di luar angkasa akan meneruskan sinyal informasi ke arah tujuan dengan menggunakan Frekuensi Down Link. Masing-masing besaran frekuensi up link dan down link tersebut mengikuti aturan yang distandarisasi oleh ITU-T dengan mengkategorikan besarnya frekuensi sesuai dengan Band nya seperti di bawah ini:

BAND
UPLINK (GHz)
DOWNLINK (GHz)
Bandwidth (MHz)
C
5.9 - 6.4
3.7 - 4.2
500
X
7.9 - 8.4
7.25 - 7.75
500
Ku
14 - 14.5
11.7 - 12.2
500
Ka
27 - 30
17 - 20
Not fixed

30 - 31
20 - 21
Not Fixed



Tabel di atas memperlihatkan susunan Band frekuensi untuk up link dan down link dari komunikasi satelit yang berlaku secara seragam di seluruh dunia. Sama seperti aplikasi di komunikasi gelombang mikro maka pertimbangan pemilihan band frekuensi didasarkan atas tingkat kebutuhan aplikasi satelit tersebut. Jika sistem komunikasi satelit yang dibangun membutuhkan bandwidth yang lebar maka lebih baik untuk memilih Band frekuensi yang besar seperti Ku atau Ka. Sedangkan untuk efisiensi daya maka dipilih band width yang kecil. Faktor lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan band frekuensi adalah bahwa semakin tinggi frekuensinya maka redaman yang diakibatkan oleh air hujan akan semakin tinggi. Bagaimana aplikasinya di Indonesia?
Satelit yang ditempatkan di atas ruang angkasa akan menjangkau wilayah yang luas di daratan bumi. Semakin besar daya yang dipunyai oleh satelit tersebut maka  luas wilayah yang dapat dijangkau akan semakin lebar. Jangkauan wilayah satelit tersebut sering dikenal dengan istilah foot print.

Gambar: Foot Print sebuah satelit 

Gambar : Foot Print Satelit Telkom 2

Sumber : Mata Kuliah KOMSAT

GMD


Gelombang Mikro Digital


Sistem komunikasi gelombang mikro bertujuan untuk untuk mengirimkan suatu informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa gangguan dan hasilnya dapat diterima dengan jelas. Frekuensi yang digunakan dalam transmisi gelombang mikro adalah antara 2 GHz sampai 24 GHz, sesuai dengan yang telah direkomendasikan oleh CCIR (Committee Consultative International on Radio). Sistem komunikasi gelombang-mikro (microwave ) secara umum dapat dibedakan
menjadi tiga :
1.        gelombang-mikro teresterial,
2.        gelombang-mikro satelit, dan
3.        gelombang-mikro komunikasi bergerak.
Kecenderungan beralih dari sistem analog ke sistem digital mulai terasa dengan alasan sebagai berikut:
a.    Penguat-ulang pada sistem transmisi gelombang-mikro digital bersifat regeneratif, sehingga dapat memperbaiki kesalahan yang terjadi tanpa terjadi penambahan derau.
b.    Kecenderungan teknologi penyambungan dan komunikasi data mengarah pada penggunaan sistem digital, sehingga pada penyambungan peralatan lebih kecil tanpa memerlukan ruangan khusus dan pada komunikasi data menjadi lebih handal.
c.    Sumber informasi analog (seperti suara dan gambar) dikembangkan menggunakan system modulasi digital, sehingga memerlukan transimisi digital.
Pada pembangunan sistem transmisi gelombang-mikro digital memerlukan suatu
perencanaan sistem yang meliputi :
·           Pemilihan spesifikasi dan kapasitas sistem,
·           Pemilihan route transmisi,
·           Perencanaan setiap hop radio,
·           Prediksi unjuk-kerja sistem, dan
·           Perencanaaan gedung, dan prasarana lain

Dalam sistem transmisi gelombang mikro terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dari sistem tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1.1 Antena
Antena adalah suatu pengubah (tranducer) yang dapat mengubah besaran listrik menjadi gelombang elektromagnetik untuk kemudian dipancarkan ke angkasa, dan sebaliknya. Dengan kata lain antena dapat berfungsi sebagai penguat daya dan mengubah dari gelombang RF terbimbing menjadi gelombang ruang bebas. Antena merupakan struktur perantara antara gelombang yang terbimbing dan gelombang bebas sehingga merupakan bagian yang mutlak diperlukan pada komunikasi radio.


1. 2 Pengaruh Atmosfer
Butir-butir hujan memberikan redaman terhadap gelombang elektromagnetik yang melintas. Semakin lebat hujan maka redaman tersebut semakin besar.
Besarnya redaman karena curah hujan dapat dinyatakan dengan rumus:
A = a x Rb
Aeff = A x D x r 

dimana:
A = redaman karena hujan dalam dB/km
R = besarnya curah hujan dalam mm/jam
r = faktor reduksi
D = panjang lintasan dalam km

a dan b : merupakan fungsi dari frekuensi dan polarisasi, dengan a dan b menurut tabel di bawah ini.
Frequency (GHz)
a
horizontal
b
horizontal
a
Vertical
b
veritcal
1
0.0000387
0.912
0.0000352
0.880
2
0.000154
0.963
0.000138
0.923
4
0.000650
1.121
0.000591
1.075
6
0.00175
1.308
0.00155
1.265
7
0.00301
1.332
0.00265   
1.312
8
0.00454
1.327
0.00395
1.310
10
0.0101
1.276
0.00887
1.264
100
1.12
0.743
1.06
0.744
120
1.18
0.731
1.13
0.732
200
1.45
0.689
1.42
0.690
300
1.36
0.688
1.35
0.689
400
1.32
0.683
1.31
0.684

Curah hujan di Indonesia termasuk besar. Data di bawah ini menunjukkan presentasi curah hujan di bagian-bagian dunia. Curah hujan di Indonesia termasuk tipe P.
  
1. 3 Terrain Effect
a. Fresnel Zone


Daerah Fresnel Zone

Gambar di atas menunjukkan dua berkas lintasan propagasi gelombang radio dari pemancar (Tx) ke penerima (Rx), yaitu berkas lintasan langsung (direct ray) dan berkas lintasan pantulan (reflected ray). Jika berkas lintasan pantulan mempunyai panjang setengah kali lebih panjang dari berkas lintasan langsung, dan bumi dianggap pemantul yang sempurna (koefisien pantul = -1, yang berarti gelombang datang dan gelombang pantul berbeda fase 180o), maka pada saat tiba di penerima akan mempunyai fase yang berbeda dengan gelombang langsung. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya intensitas kedua gelombang pada saat mencapai antena penerima akan saling melemahkan.

b. Clearance
Lintasan sinyal yang ditransmisikan pada sistem line of sight harus mempunyai daerah bebas hambatan yang disebut clearance. Daerah clearance ditentukan untuk menghindari pengaruh dari jalur jamak terutama karena pantulan tanah. Clearance minimum adalah 0.6 dari daerah Fresnel pertama (0.6 F1).
Dalam analisa profil lintasan digunakan peta permukaan bumi datar maka diperlukan faktor koreksi terhadap ketinggian titik penghalang (obstacle) yang nilainya sama dengan kelengkungan bumi.

c. Free Space Loss
Free space loss atau redaman ruang bebas didefinisikan sebagai rugi-rugi propagasi di ruang bebas antara dua antena isotropic akibat energi yang tersebar. Harga Lfs ini menyatakan besarnya energi yang dipancarkan sebagai gelombang elektromagnetik yang berjalan dari sumber transmisi. Besarnya tergantung pada frekuensi yang digunakan dan panjang lintasan.

1. 4 Availability
Ukuran kehandalan sistem sering disebut sebagai availability. Secara ideal, semua sistem harus memiliki availability 100%. Tetapi hal tersebut tidak mungkin dipenuhi, sehingga dalam sistem pasti terdapat ketidakhandalan system (unavailability). Availability sering disebut juga dengan reliability yang didefinisikan dengan kemampuan sistem dalam memberikan pelayanan. Kebalikan dari availability adalah unavailability atau outage time yang artinya kegagalan sistem dalam memberikan pelayanan.

1. 5 Fading
Fading adalah fenomena fluktuasi daya sinyal terima akibat adanya proses propagasi gelombang radio yang mengakibatkan turunnya daya terima dan rusaknya kualitas transmisi.
Untuk mengatasi fading, maka diperlukan cadangan daya yang digunakan agar dapat mempertahankan level sinyal terima di atas level batas ambang (threshold). Cadangan daya tersebut sering disebut dengan fading margin.

1. 6 Deversity
Salah satu cara untuk mendapatkan cadangan daya adalah dengan menggunakan sistem diversity. Diversity didefinisikan sebagai suatu teknik untuk meningkatkan kehandalan sistem dengan cara memasang secara simultan dua atau lebih system atau subsistem. Diversity lebih diminati oleh para desain sistem dibandingkan dengan penambahan gain sistem karena diversity relatif lebih murah.
Dalam diversity terdapat dua teknik diversity, yaitu:

a. Space Diversity
Sistem ini tidak membutuhkan lebih dari satu frekuensi kerja. Pada sistem ini, penerimaan menggunakan dua atau lebih antena yang dipasang sedemikian rupa sehingga antena yang satu dengan antena yang lain terletak pada bidang vertical secara terpisah.

Sistem Space Diversity


b. Frekuensi Deversity
Sistem Frekuensi Diversity

Pada teknik ini, sistem mengoperasikan dua frekuensi gelombang mikro pada satu antena baik di antena pemancar maupun antena penerima. Informasi yang dikirimkan oleh kedua transmitter yang beroperasi pada frekuensi yang berbeda diteruskan ke satu antena pemancar. Perbedaan frekuensi (Δf) antara kedua frekuensi cukup 2% dan akan lebih baik jika berbeda 6% untuk menghindari terjadinya interferensi yang besar.


1. 7 Link Analysis

Suatu jalur (link) gelombang mikro dapat terbentang jarak beberapa kilometer hingga beberapa ribu kilometer. Tiap-tiap satu loncatan (hop), lintasan antar antenna harus line of sight atau bebas pandang. Ukuran dari antena, daya keluaran pemancar (transmitter), daya penerimaan minimum dan panjang lintasan, semua hal tersebut saling berhubungan. Daya terima minimum adalah titik awal dalam perencanan lintasan.


sumber: Mata Kuliah GMD






 
Copyright 2012 Rachman's Blog. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates